Sehingga siswa dari Spemma maupun siswa dari sekolah luar negeri bisa bertukar berbagai budaya kearifan lokal maupun musik tradisional di Indonesia. Kerja sama dengan sekolah mancanegara juga diminta terus ditingkatkan.
“Saya usul jika ada siswa dari Korea Selatan maupun dari negara lain agar bisa belajar budaya di Indonesia. Termasuk jika ada relawan dari Spemma agar rumahnya mau dikunjungi dari siswa Korea Selatan yang mau belajar di sini,” ungkapnya.
Dahlan juga mengapresiasi tim paduan suara Spemma, serta siswa-siswi yang sudah berani tampil mengisi acara wisuda ini.
“Saya kagum. Saya tanya salah satu murid yang ikut paduan suara ini. Latihan sampai berapa kali bisa menampilkan paduan suara yang bagus, katanya hanya satu minggu. Hebat sekali,” terangnya.
Kepala Humas Spemma, Miftakul Khoir mengatakan, wisuda ke-52 bertema “Mengembangkan Karakter Mulia menjadi Pemimpin Dunia” ini diikuti sebanyak 199 siswa kelas 9 yang terbagi dalam 6 kelas.
Pihak sekolah sengaja mengundang Dahlan Iskan agar bisa memberikan edukasi kepada para siswa, sehingga para siswa bisa mendapatkan ilmu sekaligus pengalaman langsung dari Dahlan Iskan.
“Alasan mengundang Dahlan Iskan karena melihat di berita sangat bagus, memberikan edukasi, ilmunya bisa disampaikan dan ditularkan ke siswa agar nanti punya gambaran tentang masa depan mereka,” jelasnya.
Khoir juga berpesan kepada para lulusan Spemma agar mampu bersaing. Sebab, dunia sudah semakin berubah dan maju seiring kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Sehingga, para lulusan dituntut harus menguasai teknologi agar menjadi generasi yang siap bersaing di Generasi Emas 2045 mendatang.
“Para siswa agar nanti menjadikan banyak prestasi dan punya banyak karakter yang bagus, serta terus mengedepankan moral dan berwawasan global,” pungkas Khoir.