Rencana sekolah tatap muka untuk SMP yang akan dimulai awal Desember kembali dievaluasi oleh pemkot Surabaya, menyusul ditemukannya hasil positif pada test swab ribuan pelajar di 17 SMP yang bakal menjadi pilot project pembelajaran tatap muka.
Prihatin akan hal tersebut Selasa pagi (1/12) SMP Muhammadiyah 5 Surabaya (Spemma) adakan doa bersama dan aksi simpatik bertema “Rindu Pembelajaran Tatap Muka” yang diikuti para guru dan perwakilan wali murid.
Acara diawali sholat Dhuha berjamaah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia, agar segera keluar dari pandemic Covid-19 sehingga aktivitas pembelajaran sekolah bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka.
Selanjutnya para guru dan wali murid Spemma bubuhkan tanda tangan dan ungkapan hati pada selembar spanduk berurukan 4 x 3 meter bertuliskan “Guru dan Wali Murid SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Rindu Pembelajaran Tatap Muka”.
Doa dan aksi simpatik tersebut sebagai simbol dukungan dan harapan agar pembelajaran tatap muka bisa segera kembali dilaksanakan, meski dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Saya berharap anak-anak dapat kembali belajar di sekolah dengan tetap menggunakan protokol Kesehatan selama di sekolah, karena sudah 10 bulan anak-anak merasakan betapa bosannya belajar di rumah” ujar salah satu wali murid kelas 9B.
Pihak sekolah juga berharap agar masyarakat turut mendoakan agar pandemi ini segera berakhir dan aktivitas pendidikan bisa berjalan sesuai Adaptasi Kebiasaan Baru, khususnya terkait pembelajaran Tatap Muka.
“Kita mengadakan doa bersama untuk meminta kepada Allah Swt supaya pandemic covid-19 segera berlalu sehingga siswa-siswi tercinta kami dapat melakukan pembelajaran seperti semula” ungkap Alim selaku kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
Selanjutnya seluruh peserta aksi, para guru dan wali murid, meninjau persiapan dan kelengkapan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya dalam menerapkan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru dan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka apabila telah diijinkan pemkot Surabaya. Termasuk telah melaksanakan test Swab seluruh guru dan karyawan Spemma beberapa waktu yang lalu.